Seminar Samsung Smart TV Comes to Telkom University

Tanggal 5 April 2014 kemarin, tim Samsung Smart TV datang ke kampus Universitas Telkom, memaparkan teknologi Smart TV melalui seminar dan workshop. Pembicaranya yaitu Bapak Amon Sabara dan Aly Sangadji. Di dalam seminar, mereka memaparkan kecanggihan Smart TV dan marketing ala Samsung. Sedangkan di dalam workshop, mereka melatih mahasiswa untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan di Samsung Smart TV. Namun, saya hanya mengikuti seminarnya saja. Berikut ini adalah hasil ringkasan dari seminar tersebut.

Ringkasan:
Teknologi terus berkembang, sebagai mahasiswa di perguruan tinggi yang mempelajari teknologi, kita harus update terhadap perkembangan teknologi.

Teknologi yang sedang berkembang saat ini salah satunya adalah Teknologi Layar (Display Technology). Contohnya adalah televisi, layar handphonebillboard LCD untuk advertisement, layar Laptop, dan lain-lain.
S

ejarah perkembangan televisi:

 

  •  Tahun 1954: Pertama kali muncul layar CRT (Catode Ray Tube) atau lebih dikenal dengan TV tabung.
  •  Tahun 1986: Layar LCD (Liquid Clear Display).
  •  Tahun 1995: TV Plasma, yaitu teknologi layar CRT yang sudah dikembangkan.
  •  Tahun 2009: TV LED (Light Emitting Diode), perbedaannya dengan LCD adalah jenis lampunya yang lebih tahan lama dan pancarannya lebih baik.
  •  Tahun 2010: TV layar 3 Dimensi.
  •  Tahun 2011: Smart TV, yaitu TV yang memiliki banyak fungsi, bukan hanya ‘untuk menonton siaran televisi’ tapi bisa terhubung ke internet, menangkap gerakan, face detector, dan sebagainya. Smart TV diluncurkan untuk memberikan kemudahan kepada penggunanya dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

 

Teknik marketing yang dilakukan Samsung saat ini yaitu:

  • Memahami karakteristik para premium consumer di Indonesia. Menurut penelitian yang dilakukan AC. Nilson, typical premium consumer di Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. “New-ism”, yaitu consumer memiliki persepsi bahwa dia harus memiliki barang baru.
  2. Consumer memiliki persepsi bahwa dia harus memiliki barang dari produk yang selalu melakukan inovasi terbaru.
  3. Memiliki kebiasaan screen culture by ‘smart’, dia dapat melakukan beberapa hal secara bersamaan dalam satu waktu hanya dengan menggunakan satu alat (multitasking).
  • Menciptakan brand value. Semakin terkenal, maka semakin banyak yang menggunakannya. Saat ini, Samsung menguasai 27% pasar dunia dan brand nomor 1 di dunia untuk pasar TV.
  • Strategi pemasaran yang baik. Yang paling utama dari marketing Samsung adalah memasarkan setiap produk dengan baik. Semakin banyak orang yang mengenal dan menggunakan produk, maka akan semakin banyak feedback dan nilai produk semakin tinggi karena memiliki banyak experience.

Walaupun orang Asia (khusunya Indonesia) belum sadar betul dengan perkembangan teknologi, tetapi tugas pembuat teknologi adalah tetap menyiapkan teknologi terbaru dan memasarkannya. Secara tidak langsung, hal ini dapat memberikan pengajaran kepada masyarakat untuk terbiasa dengan teknologi terbaru.

Main features yang ada pada Samsung Smart TV:

  1. Smart interaction, pengguna dapat menjalankan fungsi yang ada di Smart TV menggunakan gerakan tubuh dan suara. Misalnya, pengguna dapat mengganti channel televise hanya dengan berbicara “switch to channel one”.
  2. Smart evolution
  3. Smart convergence,pengguna dapat menghubungkan TV dengan perangkat lain seperti ponsel tanpa menggunakan kabel.
  4. Smart hub, Samsung Smart TV memiliki kecanggihan teknologi hardware yang baik dan menggunakan sistem operasi Linux yang sudah dimodifikasi.

Business Model yang ada pada Samsung Smart TV:

  • In-App Purchase. Aplikasi yang ditawarkan di store kebanyakan gratis, tapi jika ada suatu update pada aplikasi tersebut, maka pengguna harus bayar.
  • Payment Method. Pengguna dapat membayar aplikasi dengan cara Cash Method atau Credit Card Method

Bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi di Samsung Smart TV yaitu Flash, javascript, HTML.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat aplikasi TV, yaitu:

  • Ukuran layar dan resolusi (screen size and resolution) harus pas dengan ukuran layar TV.
  • Spesifikasi hardware.
  • Remote control user interaction, yaitu interaksi apa saja yang akan digunakan untuk mengontrol fungsi pada aplikasi melihat banyak interaksi yang dapat dilakukan pengguna nantinya.

Tanggapan:
Menurut saya, Samsung Smart TV sangat canggih dan berbeda dengan TV lainnya. TV tidak lagi dipandang sebagai alat untuk menonton berita atau hiburan, tetapi bisa digunakan untuk mengakses internet sehingga ada banyak pengetahuan yang dapat dicari. Selain itu, saya sangat tertarik dengan teknologi speech dan motion yang dapat mengatur semua fungsi TV. Sebagai mahasiswa dai perguruan tinggi yang berbasis teknologi, saya tertarik untuk mengembangkan suatu aplikasi di Samsung Smart TV yang mengandalkan fitur motion. Saya ingin membuat aplikasi Senam Aerobik. Pengguna dapat mengikuti semua gerakan yang ditampilkan dalam video. Agar senam aerobic yang dilakukan benar, maka TV akan mendeteksi gerakan pengguna. Jika salah, maka coach dalam video akan mengulang gerakannya hingga pengguna melakukan gerakan dengan baik.

haninurrahmi

I'm a red/maroon lover, chocolate addict. informatics, technology, and graphic design is my passion.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *